banner 728x90

Kepemimpinan Adalah Amanah: Ketua PWM Sulsel Tekankan Nilai-Nilai Islam Berkemajuan

banner 325x300

MAKASSAR, NALARMEDIA — Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Selatan, Prof Dr H Ambo Asse MA, menegaskan bahwa kepemimpinan di lingkungan kampus Muhammadiyah bukan sekadar jabatan administratif, melainkan amanah keumatan dan keilahian. Hal itu disampaikan dalam sambutan pelantikan empat Wakil Rektor Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar periode 2024–2028, Selasa (8/4/2025).

Dalam pidatonya, Ambo Asse menekankan pentingnya visi bersama untuk menjadikan Unismuh sebagai kampus yang unggul secara akademik, kuat dalam ideologi, dan bermartabat dalam peradaban. Ia mengutip QS. Ali Imran ayat 159 untuk meneguhkan sikap kepemimpinan yang harus dimiliki para pejabat kampus: “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu…”

banner 728x90

Menurutnya, ayat ini adalah nasihat utama bagi siapa pun yang memegang jabatan, khususnya wakil rektor, agar mengedepankan keluhuran akhlak, merangkul semua pihak, dan tidak terjebak pada ego sektoral.

“Kita semua adalah pembantu rektor. Tidak hanya yang dilantik hari ini, seluruh civitas akademika adalah penopang utama visi universitas. Tidak boleh ada aktivitas yang bertentangan dengan arah yang telah digariskan,” ujar Ambo Asse.

Ideologi dan Disiplin Gerakan

Ambo Asse juga mengingatkan pentingnya memahami dan menghidupkan dokumen resmi Muhammadiyah dalam praktik kampus, seperti Kepribadian Muhammadiyah, Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah (MKCH), serta Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIWM).

Ia menyampaikan apresiasi atas program-program kampus Islami, sehat, dan bersih dari narkoba yang selama ini digagas Wakil Rektor IV. Ia menyebut program tersebut sebagai pengejawantahan cita-cita Muhammadiyah membangun masyarakat utama berbasis nilai-nilai Islam berkemajuan.

SDM Muhammadiyah dan “Kunci Surga”

Dalam bagian penting sambutannya, Ambo Asse mengangkat rencana strategis pembangunan Gedung Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Muhammadiyah Sulawesi Selatan. Ia menyebut proyek bernilai 74,5 miliar rupiah ini sebagai investasi spiritual sekaligus kebudayaan.

“Kita targetkan dua tahun selesai. Kalau semua sepakat bahwa ini adalah kunci masuk surga, insyaAllah ringan dilaksanakan,” ujarnya.

Mengutip QS. Ali Imran ayat 133–134, ia menjelaskan bahwa orang-orang bertakwa yang layak mendapatkan surga adalah mereka yang senantiasa berinfak, menahan amarah, dan memaafkan kesalahan orang lain.

“Inilah sifat yang harus dimiliki oleh pemimpin dan warga Muhammadiyah. Tidak emosional, tidak pendendam. Kita harus membangun kebersamaan dan memperbanyak kawan,” ucapnya, seraya menyitir ucapan Prof Prabowo: “Satu musuh itu terlalu banyak.”

Seruan Jihad Intelektual

Sebagai penutup, Ambo Asse mengajak seluruh elemen kampus untuk menjalani kehidupan akademik dengan semangat jihad di jalan Allah, sebagaimana ditegaskan dalam QS. Al-Ankabut ayat 69: “Dan orang-orang yang berjihad di jalan Kami, sungguh akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami…”

Ia berharap nilai-nilai Islam Berkemajuan tidak berhenti pada jargon atau simbolik, melainkan menjadi arus utama kebijakan kampus dan budaya organisasi.

“Sinergi, kemajuan, dan keberkahan hanya dapat dicapai jika kita bekerja bersama dengan hati yang bersih, niat yang tulus, dan visi yang sama,” pungkasnya. (rls/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *