BONE, NALARMEDIA — Sekitar lima jam listrik padam di Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan. Bagaimana dampak investasi di Bumi Arung Palakka?
Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Cahaya Prima Kabupaten Bone, Dr. M. Awaluddin A.,S.Sos.,M.Si. menjelaskan, dalam konsep pelayanan publik, maka yang utama adalah kebutuhan dan kepentingan publik yang diutamakan.
Maka, jika layanan publik terganggu semua stakeholder wajib memberikan pelayanan baik pemerintah maupun sektor private. PLN dalam hal ini adalah BUMN yang anggarannya bersumber dari publik maka sekiranya bisa memberikan layanan yang maksimal termasuk mengantisipasi case by case yang bermasalah.
“Publik tidak ingin tahu apa kendalanya, publik hanya ingin dilayani dengan maksimal. Apalagi publik yang berkecimpung di UMKM ataupun wilayah investasi, ini secara konsep mesti dilayani,” papar Doktor Administrasi Publik, kepada Nalarmedia, Ahad, 20 April 2025.
Akademisi di Bone ini meyakini, PLN bisa mengatasi segera masalah yang ada.
“Mungkin karena mereka punya devisi khusus dan analisa yang baik terhadap kejadian yang ada saat ini. Saran kami PLN baiknya menambah personelnya untuk pelayanan khususnya terkait cuaca, mereka punya analis juga yang baik terhadap prediksi cuaca yang ada di Bone, jangan nanti kejadian baru mau bersikap,” tutur Doktor Awal.
Pada berita sebelumnya, pemadaman listrik hingga tiga kali dalam 14 jam terjadi di Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan.
Kondisi ini dialami warga di Kecamatan Tanete Riattang Timur, tepatnya di Jalan Sungai Pareman.
Salah satu warga, Sonia mengaku heran dengan kondisi listrik yang terjadi dua hari terakhir di Kabupaten Bone.
Pasalnya, pemadaman listrik sudah terjadi dua hari berturut-turut di Bone.
“Mulai tadi malam sempat padam. Lalu tadi pagi padam juga, sekarang padam lagi. Dalam waktu kurang lebih 14 jam sudah tiga kali pemadaman listrik,” kata ibu dua anak ini, kepada Nalarmedia, Ahad (20 April 2025).
Dikonfirmasi terkait hal itu, Assistant Manager Niaga dan Pemasaran UP3 Watampone, A. Mallombassi menjelaskan, sehubungan dengan terjadinya padam listrik di sekitar Jl. Sungai Pareman, Kecamatan Tanete Riattang Timur pada Sabtu dan Ahad, 19-20 April 2025.
“Kami berikan informasi bahwa pada Sabtu, 19 April 2025 terjadi padam pada pukul 19.56 Wita (sekitar 1 jam) yang disebabkan oleh angin kencang,” jelas Mallombassi kepada Nalarmedia, Ahad (20 April 2025).
Hal itu menjadikan sambungan ujung kabel Jaringan Tegangan Menengah (JTM) di daerah Pappolo – Toro putus.
“Kabel JTM ini menyuplai listrik termasuk ke Jl. Sungai Pareman sehingga harus dipadamkan untuk memastikan keselamatan petugas dalam bekerja,” sebutnya.
Mallombassi melanjutkan, pada Ahad, 20 April 2025 pada pukul 06.42 Wita sekitar 35 menit dilakukan pekerjaan persiapan yang nantinya akan dilaksanakan pada pukul 10.04 Wita.
“Pekerjaan terencana sudah kami umumkan sebelumnya melalui media sosial dan grup Whatsapp stakeholder PLN UP3 Watampone,” ujar Mallombassi.
“PLN secara berkala melakukan pemeliharaan terencana untuk mencegah terjadinya gangguan yang mengakibatkan padam secara tiba-tiba,” sambungnya.
Pada pemadaman listrik ketiga kalinya di wilayah Kecamatan Tanete Riattang Timur berlangsung selama kurang lebih lima jam. (red)