banner 728x90

Pembangunan Empat Jembatan Gantung di Tellu Limpoe Bone Gagal Terealisasi

Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Bone Fraksi PKB, Farel Adywansya ST mengaku kecewa dengan pembatalan rencana pembangunan empat jembatan gantung di Kecamatan Tellu Limpoe. (ist)
banner 325x300

BONE, NALARMEDIA — Masyarakat di empat desa di Kecamatan Tellu Limpoe, Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan, harus mengurut dada.

Pasalnya, harapan masyarakat untuk bisa menikmati insfratruktur jembatan gantung tahun ini, gagal terealisasi.

banner 728x90

Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Bone Fraksi PKB, Farel Adywansya ST mengaku kecewa dengan pembatalan rencana pembangunan jembatan gantung ini.

Padahal program jembatan gantung ini sudah dibacakan pada kegiatan Musrenbang kecamatan pada Februari 2025.

Kegagalan terealisasi pembangunan empat titik jembatan gantung di Tellu Limpoe tersebut efek dari dana e-marking yang terdampak dari recofusing anggaran.

Potret salah satu jembatan gantung di Kecamatan Tellu Limpoe, Kabupaten Bone yang sudah tidak layak fungsi. (ist)

“Jembatan gantung ini terletak di empat desa yang ada di Tellu Limpoe yaitu Desa Gaya Baru, Desa Batu Putih, Desa Tapong, dan Desa Pallawa,” kata Farel, Jumat (2 Mei 2025).

Anggota DPRD Bone Fraksi PKB mengaku, masyarakat di empat desa tersebut sudah sangat bahagia dan antusias menyambut pembangunan jembatan gantung.

Apalagi akses jembatan gantung tersebut sangat dibutuhkan untuk menopang mobilitas masyarakat sehari-hari.

“Tiba-tiba ada inpres yang turun dari pusat sehingga semua dana yang bersumber dari DAU ditarik kembali oleh pusat mengakibatkan jembatan gantung ini batal dikerjakan,” sebut Farel.

Olehnya itu, sebagai wakil rakyat, kata Farel berharap kepada Pemerintah Daerah Bone, khususnya Dinas BMCKTR Kabupaten Bone ke depannya untuk memberikan perhatian khusus untuk wilayah-wilayah terpencil seperti Kecamatan Tellu Limpoe.

“Karena masyarakat sangat membutuhkan jembatan tersebut sebagai akses utama, apalagi anak-anak yang masih sekolah apabila terjadi banjir maka anak-anak tersebut tidak bersekolah akibat terhalang banjir,” ungkap Farel. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *