BONE, NALARMEDIA — Lahan pertanian kedelai di Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan, merosot tajam. Dari tahun ke tahun, terus berkurang.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura, Perkebunan (TPHP) Kabupaten Bone, Nurdin, mengatakan ada banyak faktor sehingga lahan kedelai berkurang.
“Petani kedelai beralih jadi petani jagung,” kata Nurdin, kepada Nalarmedia, Kamis (10 Juli 2025).
Sementara itu, Kepala Sub Koordinator Ahli Aneka Kacang dan Umbi Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura, Perkebunan (TPHP), Musliadi mengatakan, lahan kedelai yang ada sekarang tinggal di Kecamatan Barebbo dan Cina.
Padahal sebelumnya, lahan kedelai di Bone tersebar di sejumlah kecamatan seperti Lappariaja, Ponre, Palakka, dan daerah lainnya.
“Lahan kedelai yang ada sekarang sekitar 200 hektare, sebelumnya puluhan ribu hektare pada 2015,” sebut Musliadi.
Musliadi menyebutkan, petani beralih dari kedelai menjadi jagung dikarenakan beberapa faktor. Seperti pemasaran kedelai yang sulit. Sedangkan jagung terbilang mudah.
“Tidak ada industri yang menyerap hasil pertanian kedelai petani dan faktor harga,” kata Musliadi.
“Petani juga sulit mendapatkan benih berkualitas,” tambahnya. (red)