MAKASSAR, NALARMEDIA — Jumlah guru besar Universitas Hasanuddin (Unhas) terus bertambah. Totalnya, kini 471 orang.
Bertambahnya jumlah guru besar Universitas Hasanuddin tersebut setelah Senat Akademik melaksanakan Rapat Paripurna Terbatas dalam rangka upacara Pengukuhan dan Penerimaan Empat Anggota Baru Dewan Profesor dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Rapat berlangsung pada pukul 08.30 WIT di Ruang Senat Akademik Unhas, Lantai 2 Gedung Rektorat, Kampus Tamalanrea, Makassar, serta disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube Senat Akademik Unhas, Selasa (5 Agustus 2025).
Proses pengukuhan dihadiri Rektor Unhas, Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc., Ketua, Sekretaris, dan Anggota Majelis Wali Amanat, Ketua dan Anggota Senat Akademik, Dewan Profesor, tamu undangan, serta keluarga besar dari profesor yang dikukuhkan.
Rapat Paripurna Terbatas dibuka Ketua Senat Akademik Universitas Hasanuddin, Prof. Dr. drg. Baharuddin Thalib, M.Kes., Sp.Pros(K). Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan datar riwayat hidup singkat masing-masing guru besar oleh Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Prof. Dr.Phil. Sukri, S.IP, M.Si.
Prosesi penerimaan sebagai anggota Dewan Profesor dipandu oleh Ketua Dewan Profesor Unhas, Prof. Dr. Andi Pangerang Moenta, SH., MH., DFM. Dalam pengantarnya, beliau memaparkan bahwa hingga saat ini jumlah guru besar Unhas telah mencapai 471 orang.
Sejak 2018, terbit Peraturan Senat Akademik Unhas yang mewajibkan Guru Besar baru untuk dikukuhkan sebagai Anggota Dewan Profesor.
“Tugas utama guru besar Unhas adalah memberikan pemikiran strategis sebagai solusi permasalahan bangsa sesuai kapasitas keilmuan masing-masing. Keempat guru besar yang dikukuhkan hari ini telah menawarkan beberapa solusi tersebut,” kata Prof Pangerang Moenta.
Rektor Unhas, Prof. JJ dalam sambutannya menyampaikan selamat atas penambahan guru besar Unhas. Para guru besar memiliki peluang untuk saling belajar, berbagi pengetahuan, dan memperkaya khazanah keilmuan lintas disiplin.
Kolaborasi yang dilakukan tidak hanya memperkuat fondasi akademik di masing-masing bidang, tetapi juga membuka ruang sinergi yang dapat melahirkan inovasi dan solusi atas berbagai tantangan.
Lebih lanjut, Prof JJ menambahkan, Unhas patut berbangga karena menjadi salah satu perguruan tinggi dengan jumlah guru besar terbanyak di Indonesia.
Namun, capaian ini bukan sekadar angka, melainkan sebuah amanah untuk terus meningkatkan kualitas akademik dan kontribusi nyata kepada masyarakat.
“Dengan jumlah guru besar terbanyak, kita harus memanfaatkannya secara optimal sebagai indikator meningkatnya mutu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Sehingga keunggulan kuantitas juga sejalan dengan pencapaian kualitas yang membanggakan, dan ini salah satunya dibuktikan dengan capaian kita yang masuk dalam 1000 besar dunia,” jelas Prof JJ.
Sebelumnya, masing-masing guru besar telah menyampaikan pidato penerimaan yang membahas bidang keahliannya.
Adapun empat profesor baru yang dikukuhkan adalah:
1. Prof. Dr. A. M. Rusli, M.Si., Guru Besar Bidang Ilmu Ekologi Pemerintahan, dengan nomor keanggotaan 594.
2. Prof. Dr. Gustiana A.Kambo, S.IP., M.Si., Guru Besar Bidang Politik Identitas, dengan nomor keanggotaan 595.
3. Prof. Dr. Arianto, S.Sos., M.Si., Guru Besar Bidang Media dan Komunikasi, dengan nomor keanggotaan 596.
4. Prof. Seniwati, S.Sos., M.Hum., Ph.D., Guru Besar Bidang Ilmu Hubungan Internasional, dengan nomor keanggotaan 597.
Prosesi Pengukuhan dan Penerimaan ini diakhiri dengan penandatanganan Kode Etik Dewan Profesor oleh masing-masing guru besar yang baru dikukuhkan, yang disaksikan oleh Ketua Senat Akademik, Ketua Dewan Profesor, Ketua Majelis Wali Amanat, dan Rektor Universitas Hasanuddin. (*/mir/ir/red)