MAKASSAR, NALARMEDIA — Rektor Unhas, Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc., membuka Kongres Nasional Persatuan Ahli Bedah Mulut dan Maksilofasial Indonesia (Konas PABMI) 2025.
Kegiatan yang mengusung tema “Digital Transformation Advancement in Oral and Maxillofacial Surgery” tersebut berlangsung mulai pukul 09.00 Wita, di Hotel Claro, Makassar, Kamis (28 Agustus 2025).
Dalam sambutannya, Prof JJ mengungkapkan bahwa tema yang dipilih sangat relevan dengan perkembangan ilmu bedah mulut dan maksilofasial secara khusus di Indonesia.
Digitalisasi telah memengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan, termasuk dalam praktik dan pendidikan kedokteran, khususnya bidang bedah mulut dan maksilofasial.
“Perkembangan teknologi digital seperti artificial intelligence, 3D printing, digital imaging, robot-assisted surgery, hingga telemedicine, telah membawa lompatan besar dalam diagnosis, perencanaan perawatan, prosedur pembedahan dan memberikan dampak yang nyata dalam kesembuhan pasien,” jelas Rektor Prof JJ.
Lebih lanjut, Prof JJ mengatakan, transformasi ini menuntut berbagai kalangan seperti para akademisi, praktisi, dan peneliti, untuk terus beradaptasi, berinovasi, dan berkolaborasi.
Kongres ini, kata Prof JJ, menjadi ruang yang strategis untuk mendiskusikan bagaimana teknologi dapat dimanfaatkan secara bijak, aman, dan etis demi meningkatkan kualitas layanan dan keselamatan pasien.
Di Unhas, Fakultas Kedokteran Gigi merupakan bagian yang memainkan peran kunci dalam mewujudkan tridharma tersebut.
Tidak hanya mencetak dokter gigi yang kompeten, tetapi juga membentuk insan akademik yang siap berkontribusi dalam pengembangan ilmu dan pelayanan kesehatan gigi secara komprehensif.
Program studi Bedah Mulut dan Maksilofasial merupakan salah satu cabang ilmu yang membutuhkan keahlian multidisiplin, keterampilan teknis tingkat tinggi, serta pembaruan ilmu yang berkelanjutan.
“Kebutuhan akan tenaga spesialis bedah mulut terus meningkat, seiring dengan kompleksitas kasus dan tuntutan masyarakat terhadap kualitas layanan. Dan saat ini telah dibuka Program Studi Subspesialis Bedah Mulut dan Maksilofasial dalam Bidang Bedah Celah Oral dan Maksilofasial,” tambah Prof JJ.
Di akhir sambutannya, Prof JJ menuturkan, kegiatan ini tidak hanya penting dari sisi keilmuan dan klinis, tetapi juga sebagai sarana untuk memperkuat jejaring antar institusi pendidikan, profesi, dan rumah sakit, hingga membangun budaya riset yang responsif terhadap tantangan zaman. Dirinya menyakini, forum ini akan lahir ide-ide segar, kolaborasi riset, dan rekomendasi kebijakan yang dapat memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan ilmu bedah mulut dan maksilofasial di Indonesia.
Konferensi Nasional PABMI 2025 diikuti oleh para pakar dan praktisi bedah mulut dari dalam dan luar negeri, perwakilan dari setiap center bedah mulut dan maksilofasial dari berbagai perguruan tinggi, hingga spesialis bedah mulut dan para dokter gigi.
Dijadwalkan, kegiatan akan berlangsung hingga Jumat (29 Agustus 2025) dengan berbagai rangkaian kegiatan. (*/mir/red)