WAJO, NALARMEDIA — BPJS Kesehatan sebagai penyelenggara program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) terus berupaya memastikan seluruh lapisan masyarakat Indonesia dapat memperoleh perlindungan kesehatan yang berkualitas.
Melalui berbagai kanal layanan, baik tatap muka maupun non tatap muka, BPJS Kesehatan menghadirkan kemudahan dalam mengakses pelayanan administrasi bagi peserta di seluruh penjuru negeri.
Salah satu peserta yang merasakan langsung kemudahan dan kualitas pelayanan tersebut adalah Nurpadillah Anjani Putri (23), seorang pegawai BPJS Ketenagakerjaan yang bertugas sebagai staf administrasi di Kabupaten Wajo.
Pengalamannya bermula ketika ia diminta oleh kerabatnya untuk membantu proses pendaftaran kepesertaan Program JKN.
“Awalnya keluarga saya mengira saya bekerja di BPJS Kesehatan, karena sama-sama ‘BPJS’. Mereka minta tolong untuk didaftarkan menjadi peserta JKN. Walaupun sebenarnya saya bekerja di BPJS Ketenagakerjaan, saya tidak ingin mengecewakan keluarga. Jadi saya bantu uruskan langsung,” tutur Nurpadillah sambil tersenyum.
Dengan niat tulus, Nurpadillah kemudian mengunjungi Kantor BPJS Kesehatan Kaupaten Wajo untuk membantu kerabatnya tersebut.
Ia menyampaikan bahwa kunjungan tersebut telah memberikan pengalaman yang berkesan karena pelayanan yang diterimanya sangat memuaskan.
Menurutnya, seluruh proses administrasi berjalan cepat, jelas, dan nyaman sejak pertama kali datang hingga seluruh kebutuhannya selesai.
“Saat tiba di kantor, saya langsung disambut dengan ramah oleh petugas keamanan. Ruangannya juga rapi, bersih, dan sejuk, membuat suasana menunggu jadi nyaman. Yang tak kalah berkesan adalah ketika dilayani oleh staf frontliner, semua informasi yang saya butuhkan dijelaskan dengan sangat detail, sehingga saya benar-benar paham alurnya,” ungkapnya.
Nurpadillah juga menambahkan, pengalaman tersebut membuatnya yakin bahwa BPJS Kesehatan terus berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Nurpadillah bahkan mengaku mendapat wawasan baru mengenai berbagai layanan non tatap muka yang kini disediakan oleh BPJS Kesehatan, yang sebelumnya belum ia ketahui.
“Dari kunjungan itu saya jadi tahu kalau sebenarnya banyak urusan administrasi yang bisa dilakukan tanpa harus datang langsung.
Misalnya, pendaftaran peserta baru, pengecekan status kepesertaan, hingga pengaktifan kembali bisa dilakukan melalui aplikasi Mobile JKN, Pandawa, ataupun kanal layanan lainnya,” jelasnya.
Nurpadillah sendiri telah menjadi peserta JKN sejak lama. Sebelumnya ia terdaftar melalui segmen Pekerja Bukan Penerima Upah Pemerintah Daerah (PBPU Pemda) yang iurannya dibayarkan secara Pemerintah kabupaten Wajo.
Namun setelah bekerja di tempat kerjanya sekarang, status kepesertaannya beralih ke segmen Pekerja Penerima Upah Badan Usaha (PPU BU).
“Saya merasa Program JKN benar-benar memberikan manfaat. Dengan menjadi peserta aktif, saya tidak perlu khawatir jika sewaktu-waktu membutuhkan pelayanan kesehatan.
Selain itu, pengalaman saya di kantor BPJS Kesehatan menegaskan bahwa sistem yang dijalankan sudah sangat baik dan efisien,” tambah Nurpadillah.
Sementara itu, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Watampone, Indira Azis Rumalutur, menyampaikan apresiasinya terhadap kesan positif yang disampaikan oleh Nurpadillah.
Menurutnya, kepuasan masyarakat merupakan hasil dari komitmen seluruh jajaran BPJS Kesehatan dalam meningkatkan mutu pelayanan baik secara langsung maupun digital.
“ Kami senang mendengar pengalaman positif masyarakat, termasuk dari rekan di BPJS Ketenagakerjaan. Hal ini membuktikan komitmen kami dalam memberikan pelayanan yang mudah, cepat, dan setara, baik di kantor cabang maupun melalui kanal digital,” ujar Indira.
Ia juga menambahkan bahwa BPJS Kesehatan terus memperluas inovasi digital agar peserta semakin mudah dalam mengakses layanan administrasi.
“Lewat aplikasi Mobile JKN, Pandawa, dan Care Center 165, dan kanal layanan tatap muka lainnya, masyarakat kini bisa mendapatkan hampir seluruh layanan tanpa perlu datang langsung ke kantor. Ini merupakan bagian dari transformasi digital yang kami dorong untuk memperkuat pelayanan prima,” tambahnya.
Indira berharap, pengalaman positif seperti yang dialami Nurpadillah dapat semakin meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Program JKN.
”Saya mengajak seluruh peserta JKN untuk mulai terbiasa menggunakan kanal layanan non tatap muka. Selain memudahkan, layanan ini juga membantu peserta menghemat waktu dan biaya, karena hampir seluruh kebutuhan administrasi kini bisa diselesaikan melalui layanan tersebut,” pungkasnya. (ADV)


									












