Pakai Pupuk Trubus, Petani di Kampung Mentan Kaget, Hasil Panen 7,3 Ton Per Hektare

Panen perdana padi program Gernas Tahun 2023 menggunakan pakai pupuk Trubus, di Desa Ponre-ponre, Kecamatan Libureng, Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan, Rabu (6 Maret 2024) sore. (ist)
banner 325x300

BONE, NALARMEDIA — Petani di Kampung Menteri Pertanian (Mentan) RI, Andi Amran Sulaiman, tersenyum lebar setelah panen perdana padi program Gernas Tahun 2023, Rabu (6 Maret 2024) sore. Meskipun lahan persawahan dilanda El Nino.

Rasa bahagia ini dirasakan langsung Kelompok Tani Desa Ponre-ponre, Kecamatan Libureng, Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan.

banner 728x90

Panen perdana padi program Gernas Tahun 2023 di Desa Ponre-ponre menghasilkan 7,35 ton per hektare. Hasil pendataan yang dilakukan Mitra Statistik Kabupaten Bone.

Rahasia sukses keberhasilan panen melimpah Kelompok Tani, tidak lepas dari penggunaan Pupuk Trubus yang dikerjasamakan dengan PT Mandraguna Pusaka Indonesia di Desa Ponre-ponre.

Petani hanya menggunakan lima jeriken, dimana setiap jeriken berisi 5 liter pupuk Trubus. Dimana pupuk kimia yang dipakai tidak sampai 100 Kg.

Senyum merekah terpampang jelas di wajah pahlawan pangan tersebut. Mereka puas dengan hasil panen yang begitu melimpah meskipun dalam kondisi susah mendapatkan air.

Ketua Kelompok Tani Sipakatuo, Desa Ponre-ponre, Harman mengaku puas dan senang dengan pemanfaatan pupuk Trubus.

Bukan tanpa alasan, petani yang semula sulit mendapatkan pupuk kimia dan harganya terbilang mahal. Dengan hadirnya pupuk Trubus memberikan angin segar bagi petani. Pupuknya mudah didapat dan harganya ramah di kantong.

“Cukup pakai pupuk Trubus 5 liter sudah bisa panen sampai 7,35 ton per hektare,” ungkap Harman.

Hasil panen ini, diakui Harman, sudah sangat maksimal. Lantaran, kondisi sawah dilanda kekeringan.

Padahal, sebelumnya dengan menggunakan pupuk kimia dengan kondisi air yang melimpah, hanya mampu menghasilkan maksimal padi 5 ton per hektare.

“Luar biasa hasil panen pakai pupuk Trubus,” lanjutnya.

Harman menjelaskan, pemupukan menggunakan pupuk Trubus dilakukan sebanyak lima kali. Dimana setiap kali penyemprotan jeda 15 hari.

“Pakai pupuk Trubus, banyak manfaatnya. Pertumbuhan tanaman padi jadi bagus, merata dan lebih cepat, banyak anakan, hingga mengurangi penggunaan pestisida. Sehingga hasilnya baik untuk kesehatan,” papar Harman setelah menggunakan pupuk Trubus.

Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Bone, Andi Asman Sulaiman yang diwakili Koordinator Penyuluh Kabupaten Bone, Sucipto, SP mengakui penggunaan pupuk Trubus memberikan efek luar biasa dalam peningkatan produktivitas pertanian warga di Desa Ponre-ponre.

“Sudah tidak diragukan kualitasnya. Hasilnya bagus. Terima kasih Pupuk Trubus,” ucap Sucipto.

Sucipto mengakui, kondisi persawahan di Desa Ponre-ponre dilanda kekeringan. Meski begitu, hasil panen sungguh luar biasa.

“Ini yang perlu digaungkan. Masyarakat perlu menikmati khasiat pupuk Trubus,” tandasnya.

Adapun Kepala Desa (Kades) Ponre-ponre, Andi Jamaluddin mengakui kualitas produk pupuk Trubus.

Kata Andi Jamaluddin, dirinya sebagai Kades juga sebagai petani sudah merasakan manfaat pupuk Trubus.

“Bisa jadi pengusir hama (pupuk Trubus, red). Pupuk yang sangat bagus,” tandasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *