NEW ZEALAND, NALARMEDIA — Konferensi ke 11 World Buddhis Sangha Council (WBSC) atau Dewan Sangha se-Dunia baru selesai terlaksana, di Auckland New Zealand, 2-6 Maret 2024.
Pembukaan diadakan di Quan Am Monastery – Auckland, sidang conference diadakan di Grand Millenium Hotel- Auckland.
Penutupan konferensi di Oneness Buddhist Temple – Auckland.
Konferensi WBSC ke-11 mengusung tema “Environment Restoration For Harmonious Co-existence :
Integrating into Modern Digital Age, Committed to Protecting the Earth and Purifying the Mind”.
“Pemulihan Lingkungan Hidup Untuk Hidup Berdampingan Secara Harmonis: Berintegrasi ke Era Digital Modern, Berkomitmen untuk Melindungi Bumi dan Memurnikan Pikiran”.
Ketua Permabudhi Sulsel, Dr. Ir. Yonggris, MM, hadir sebagai observer melaporkan bahwa ada tiga agenda utama konferensi.
Pertama, membahas peran strategis sangha dan para bhikkhu dalam upaya pemeliharaan dan restorasi lingkungan hidup.
Kedua, penyempurnaan konstitusi WBSC dan pemilihan President WBSC dan pembentukan pengurus baru.
Venerable Mahanayaka Chaokun Prajnavira Mahasthavira yang lebih dikenal Suhu Hwie Siong dari Indonesia terpilih secara aklamasi sebagai President WBSC Menggantikan Ven. Liao Chung yang wafat pada 2022.
Konferensi ini menghasilkan deklarasi untuk meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab sangha dalam mensosialisasikan dan membina umat untuk memelihara lingkungan dan memperbaiki alam ini.
Gelaran ini meningkatkan peran serta sangha dalam pemeliharaan alam dan membangun keharmonisan hubungan manusia dengan manusia, manusia dengan alam.
Lalu, meningkatkan kerjasama dengan pemerintah setempat dalam upaya memperbaiki alam.
Melakukan aksi bersama dalam membangun keharmonisan dunia.
Konferensi WBSC ke-11 ini berlangsung dengan penuh keharmonisan, diikuti 497 partisipan yang terdiri dari 28 negara, 239 bhikkhu/bhiksu, 115 bhikkhuni/bhiksuni, dan 153 observer.
Dewan Sangha se Dunia (World Buddhist Sangha Council) adalah sebuah organisasi non-pemerintah (LSM) internasional yang bertujuan untuk mengembangkan organisasi sangha dan pertukaran anggota sangha di seluruh dunia.
Membantu sangha melaksanakan kegiatan dhammaduta di seluruh dunia.
Meningkatkan keharmonisan dan hubungan antar aliran / tradisi Buddhis yang berbeda.
Menyebarkan ajaran kasih sayang Buddha untuk memajukan perdamaian dunia.
Anggota WBSC adalah Sangha-sangha dan bhikkhu/bhiksu/ bhikkhuni/ bhiksuni seluruh dunia.
Organisasi ini didirikan pertama kali di Colombo, Sri Lanka pada bulan Mei 1966 sebagai President pertama adalah Ven. K. Sri Prajnasekhara.
Sejak 1981, Ven. Pai Sheng terpilih sebagai presiden WBSC dan kantor pusat WBSC pindah ke Taipei, Taiwan.
Pada 1989 terpilih president Ven. Wu Ming. Lalu Tahun 2000 – 2022 dipimpin oleh Ven. Liao Chung dari Taiwan.
Sejak didirikan 1966 , sudah 3 kali pertemuan WBSC diadakan di Indonesia, yakni pertemuan executive committee tahun 1988 di Bali, tahun 2003 di Jakarta, dan General Conference ke 9 tahun 2012 di Medan.
Pertemuan executive committee tahun depan rencana akan diadakan di Toronto Canada.
Sedangkan General Conference ke-12 tahun 2029 akan diadakan di Jerman atau Srilanka sebagai negara yang mengajukan diri sebagai penyelenggara. (rls/red)
Bhikkhu/Bhiksu Indonesia yang menjabat dalam organisasi sangha dunia, sebagai berikut;
1. YM. Chaokun Prajnavira Mahasthavira (Suhu Hwie Siong) sebagai President World Buddhist Sangha Council (WBSC)
2. YM. Sri Paññavaro Mahathera sebagai Vice President WBSC
3. YM. Sukhemo Mahathera sebagai Board of the Elder WBSC
4. YM. Jotidhammo Mahathera sebagai member of Dharma Committee
5. YM. Jayamedho Thera sebagai Deputy Director of Education Committee
6. YM. Sapta Viriya sebagai member of Dharma Committee