Mahasiswa Terkesan Sosok Prof Budu, Sangat Matang Memimpin Unhas

Prof. Dr. dr. Budu, Sp.M(K), M.Med.Ed. (ist)
banner 325x300

MAKASSAR, NALARMEDIA — Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas MIPA Universitas Hasanuddin menggelar Dialog Terbuka Calon Rektor Unhas yang dihadiri berbagai mahasiswa yang berasal dari beberapa Fakultas di Unhas, Kamis, 18 Desember 2025.

Dialog terbuka ini menghadirkan seluruh calon Rektor.

Gelaran ini mengusung tema “Kampus Untuk Mahasiswa”, dengan harapan diperlukannya keberpihakan kampus terhadap mahasiswa.

Diketahui di Universitas Hasanuddin waktu beraktivitas mahasiswa di kampus dibatasi.

Ada yang menarik pada kegiatan ini, dari seluruh calon, mahasiswa menilai Prof. Budu merupakan sosok yang siap memimpin Universitas Hasanuddin nantinya.

Pasalnya, dalam dialog terbuka, Prof. Dr. dr. Budu, Sp.M(K), M.Med.Ed. memberikan kesan yang baik pada mahasiswa.

Sebagai calon rektor, Prof Budu memaparkan visi dan misinya dengan sangat lugas juga menggunakan bahasa yang mudah dipahami.

“Pada beberapa poin kami melihat dari apa yang disampaikan Prof Budu mempunyai visi yang sangat baik terkait masa depan kampus di masa mendatang. Salah satu bagian yang paling kami soroti adalah konsep yang ditawarkan terkait kepentingan kampus yang mengorientasikan mahasiswa untuk berguna pada masyarakat bukan saja untuk pengembangan individu semata tetapi bagaimana mahasiswa itu akhirnya bisa bermanfaat bagi lingkungannya,” ungkap salah satu mahasiswa yang hadir dan tidak ingin disebutkan namanya.

Dalam Dialog tersebut, Prof Budu menjawab semua pertanyaan dengan memberikan visinya terkait bagaimana ia akan menindak lanjuti semua pertanyaan yang meresahkan mahasiswa tersebut.

Salah satu pertanyaan tersebut juga menyinggung Kurikulum 2023 produk kementerian era Nadiem dalam pertanyaan yang menyoalkan konversi SKS di luar mata kuliah yang justru memihak pada program magang dan menganak tirikan lembaga mahasiswa dikarenakan konversi sks magang justru jauh lebih tinggi di banding lembaga mahasiswa kendati jam kerjanya adalah sama jumlahnya.

“Prof Budu mengatakan bahwa soalan seperti itu bisa di atasi dengan mudah dengan mengubah konversi SKS tersebut dan ia berjanji akan memperbaikinya di kemudian hari jika ditakdirkan terpilih menjadi rektor, dengan gaya santai tetapi tegas Prof Budu menjawab semua pertanyaan dan mendapatkan tepuk tangan dari peserta dialog,” tutupnya. (rls/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *