MAKASSAR, NALARMEDIA — Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar menggelar pembukaan pembekalan Muballigh Hijrah di Balai Sidang Muktamar, Kampus Unismuh Makassar, Jumat, 26 Desember 2025. Kegiatan ini menjadi bagian dari penguatan peran dakwah perguruan tinggi Muhammadiyah dalam menyiapkan dai yang berilmu, berakhlak, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat, khususnya menjelang Bulan Ramadan 1447 Hijriah.
Pembekalan diikuti 445 peserta, dengan rincian 320 Orang yang Ikut secara daring dan 125 orang secara luring melalui zoom. Mereka akan disebar ke 29 wilayah penempatan di berbagai daerah, termasuk di luar Sulsel.
Penempatan di Sulsel, antara lain Luwu Timur, Luwu Utara, Maros, Bantaeng, Tana Toraja, Toraja Utara, Enrekang, Pinrang, Bone, Sidrap, Pangkep, Wajo, Selayar, Luwu, Barru, Gowa, Bulukumba, Jeneponto, Palopo, dan Makassar.
Di luar Sulsel, ada Mamuju, Mamuju Tengah, dan Majene, termasuk wilayah pedalaman dan komunitas khusus. Penugasan juga mencakup wilayah Provinsi Kalimantan Utara dan Kabupaten Kolaka di Sulawesi Tenggara.
Ketua Panitia Abdillah MA menyampaikan bahwa program Muballigh Hijrah dirancang untuk memperkuat kesiapan peserta sebelum terjun ke masyarakat. Pembekalan ini diharapkan mampu menghadirkan dakwah yang tidak hanya bersifat normatif, tetapi juga menyentuh realitas sosial dan kebutuhan umat di daerah penugasan.
Ketua Pusat Pengkajian, Pengembangan, dan Pengamalan Al Islam Kemuhammadiyahan (P4AIK) Unismuh Makassar, Dr. Samhi Mu’awwan Djamal, menegaskan bahwa tugas muballigh merupakan amanah mulia yang menuntut kesungguhan dan keikhlasan. Ia mengingatkan agar seluruh peserta mengikuti rangkaian pembekalan secara utuh sebagai bekal utama dalam menjalankan dakwah di masyarakat.
Rektor Unismuh Makassar Dr Abd. Rakhim Nanda dalam sambutan sekaligus materi pembekalan menekankan bahwa dakwah Muhammadiyah harus berpijak pada ilmu dan keteladanan. Menurutnya, muballigh dituntut menjaga kesesuaian antara ucapan dan perbuatan serta meneladani kepribadian Rasulullah SAW—jujur, amanah, cerdas, dan konsisten menyampaikan risalah.
Ketua Badan Pembina Harian (BPH) Unismuh Makassar Prof. Gagaring Pagalung dalam amanahnya menautkan pembekalan muballigh dengan gagasan Muhammadiyah Berkemajuan. Ia menekankan pentingnya membangun masyarakat berbasis ilmu pengetahuan serta memperkuat mentalitas dakwah yang terorganisasi.
Jadwal Pembekalan Tiga Hari
Pembekalan Muballigh Hijrah berlangsung selama tiga hari, 26–28 Desember 2025, dengan materi yang disusun berjenjang.
Pada hari pertama (Jumat, 26 Desember 2025), kegiatan diawali registrasi dan pembukaan, dilanjutkan materi Etika dan Akhlak Muballigh di Lapangan, Putusan Tarjih seputar Ramadhan, Pembinaan Kemasjidan, serta Fiqih Dakwah.
Hari kedua (Sabtu, 27 Desember 2025) diisi pendalaman aspek praktis dakwah, antara lain Tuntunan Ibadah Praktis, Fiqih Wanita (Akhwat), Fiqih Khutbah (Ikhwan), Peta Dakwah, serta materi Ideologi dan Kepribadian Muhammadiyah.
Sementara itu, hari ketiga (Ahad, 28 Desember 2025) difokuskan pada penguatan keterampilan sosial-keagamaan melalui Pelatihan Penyelenggaraan Jenazah, sebelum ditutup secara resmi oleh panitia.
Dengan pembekalan ini, Unismuh Makassar berharap para muballigh mampu hadir di tengah masyarakat sebagai pembawa risalah Islam yang mencerahkan, sekaligus memperkuat peran perguruan tinggi Muhammadiyah sebagai pusat pendidikan dan dakwah.(rls/red).















