BONE, NALARMEDIA — Pemerintah Daerah Kabupaten Bone meluncurkan Gerakan Pangan Murah sebagai langkah strategis dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan di daerah ini.
Upaya ini juga meringankan beban warga. Apalagi jelang bulan suci Ramadhan.
Kegiatan tersebut menjadi bagian penting dari upaya pemerintah untuk menekan laju inflasi, terutama menjelang bulan puasa.
Kantor Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bone menjadi tempat pelaksanaan kegiatan ini yang dihadiri oleh pejabat pemerintah, anggota TNI, dan kepolisian.
Perhelatan ini mengisyaratkan keseriusan pemerintah daerah dalam mengatasi tantangan krusial terkait keberlangsungan pasokan pangan dan stabilitas harga di wilayah ini, Rabu (6 Maret 2024).
Gerakan Pangan Murah ini bukan hanya sekadar program, tetapi merupakan bagian dari tanggung jawab moral pemerintah untuk memastikan bahwa setiap warga Kabupaten Bone dapat mengakses pangan yang berkualitas dengan harga yang terjangkau.
Adapun, peran TNI dan kepolisian juga menjadi fokus utama dalam pelaksanaan gerakan ini.
Mereka berperan dalam mengawal distribusi pangan, mengamankan pasar-pasar tradisional, serta memastikan ketertiban dan keamanan selama proses transaksi berlangsung.
Kolaborasi antara pemerintah daerah, aparat keamanan, dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan Gerakan Pangan Murah ini.
Menyambut bulan suci Ramadhan, pemerintah daerah memahami pentingnya ketersediaan pangan yang cukup dan harga yang stabil bagi masyarakat.
Dengan menggelar Gerakan Pangan Murah, diharapkan tercipta lingkungan ekonomi yang lebih kondusif dan pangan yang terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.
Kepala Dinas (Kadis) Ketapang Kabupaten Bone, Muh. Angkasa mengungkapkan, pelaksanaan Gerakan Pangan Murah untuk membantu masyarakat memenuhi kebutuhan jelang Ramadhan.
“Jadi di Gerakan Pangan Murah dijual beras SPHP Rp10.400 per Kg. Ada juga minyak, gula, sayur, telur, ayam, dan produk UMKM yang harganya di bawah pasaran pada umumnya,” kata Kadis Ketapang Bone.(rls/red)