JAKARTA, NALARMEDIA – Teka-teki siapa pemenang Anugerah Karya Festival Film Pendek Save Our Socmed (SOS) 2023 yang diinisiasi Narasi bersama Indosat Ooredoo Hutchison (IOH), bakal segera terjawab.
Bagi penyelenggara, proses panjang yang dilalui mulai dari road show ke sejumlah kota di Indonesia, online workshop, pengumpulan karya film pendek, kini memasuki babak akhir.
Prosesi pengumuman pemenang Anugerah Karya Festival Film Pendek SOS 2023 dapat disaksikan melalui live streaming YouTube @IndosatOoredooHutchison dan @NarasiChannel, Kamis (14 Maret 2024) sekitar pukul 15.30 WIB sampai selesai.
Bagi Anda peserta, tentu momentum seperti ini yang ditunggu-tunggu. Penasaran, siapa yang jadi peserta terbaik pada ajang ini.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, kompetisi pembuatan film pendek ini dihadirkan guna menginspirasi anak muda Indonesia agar bijak dalam menggunakan media sosial (medsos) sekaligus meningkatkan literasi digital.
Festival Film Pendek SOS 2023 mengampanyekan anti hate speech dengan tema ‘Bicara Baik di Digital, Hindari Emosi Tanpa Substansi’.
Ajang penuh kreatifitas anak muda ini akan berlangsung sejak pendaftaran dibuka pada 26 Oktober 2023 hingga pengumuman pemenang saat ini.
SVP-Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison, Steve Saerang, mengatakan, media sosial merupakan rumah dari berbagai karya dan tempat kita berkolaborasi bersama. Media sosial, harusnya jadi tempat yang nyaman untuk kita, bukan tempat menebar kebencian.
“Melalui kampanye ini, Indosat mengajak generasi muda untuk #BijakBerkreasiTanpaBatas, di mana kekuatan cerita dan visual dapat menyebarkan pesan perdamaian, kesetaraan, dan toleransi. Dengan dukungan teknologi dan digitalisasi, kita dapat mengubah dunia serta membangun masyarakat yang lebih inklusif dan peduli dengan sesama,” ungkap Steve Saerang.
Sejalan dengan pernyataan di atas, Founder Narasi, Najwa Shihab, mengatakan, inisiatif Indosat menyelenggarakan Festival Film Pendek SOS 2023 patut didukung.
“Sebagai kawan
kolaborasi, kami punya semangat serupa, melawan penyebaran ujaran kebencian. Apalagi, kita sudah memasuki hari-hari jelang pesta demokrasi yang rentan menjadi lahan subur ulah tingkah informasi yang memecah belah. Lewat film-film pendek ini, kami berharap dapat memberikan suara dan gagasan yang dibutuhkan tentang kesetaraan, toleransi, dan perdamaian,” tutur Najwa.
Program Festival Film Pendek SOS yang telah sukses terselenggara sejak 2021 ini merupakan bagian dari tanggung jawab sosial (CSR) Indosat di pilar Pendidikan Digital yang memiliki rangkaian kegiatan seperti roadshow ke berbagai kampus, sosialisasi, workshop pelatihan, seleksi penjurian, dan acara pengumuman pemenangnya.
Adapun kegiatan workshop pelatihan akan menyajikan lokakarya online dengan menghadirkan para pakar perfilman untuk meningkatkan keterampilan para peserta.
Aktifitas roadshow kampus diselenggarakan di empat kota, mulai dari Medan, Makassar, Jember, dan Pontianak.
Kegiatan sosialisasi turut dilakukan di enam kota lainnya, yaitu Palembang, Bandung, Semarang, Surabaya, Bali, dan Mataram.
Makassar menjadi kota pertama di Indonesia Timur dimana Roadshow Festival Film Pendek SOS 2023 Goes to Campus diselenggarakan di dua Universitas, yakni Universitas Hasanuddin Makassar dan UIN Alauddin.
Roadshow pertama diawali di Auditorium LPPM Universitas Hasanuddin pada Rabu (15 November 2023).
“Ujaran kebencian dapat menjadi awal terjadinya polarisasi. Hal ini menjadi pendorong kami untuk berkontribusi menyampaikan narasi positif di dunia digital melalui pendekatan kreatif. Harapannya kampanye program Festival Film Pendek SOS ini dapat menginspirasi berbagai pihak untuk bergotong royong menciptakan media sosial sebagai tempat yang lebih bermakna untuk kita. nyaman dan aman untuk berekspresi,” tutup Steve. (*)