BONE, NALARMEDIA — Aktivitas Pengurus TP PKK Kabupaten Bone ramai-ramai terbang ke Kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah, mendapat sorotan.
Pasalnya, Pengurus TP PKK Kabupaten Bone berangkat ramai-ramai di tengah kondisi Bone yang mengalami defisit.
Tidak tanggung-tanggung, Pemkab Bone terpaksa mengutang di kontraktor, BPJS Kesehatan, hingga TPP ASN yang tidak jelas kapan dibayarkan.
“Darimana anggaran Pengurus TP PKK Bone yang ramai-ramai berangkat. Katanya Bone defisit, tetapi aktivitas perjalanan dinas jalan terus. Berarti ada uang dong,” beber salah satu narasumber yang enggan disebutkan namanya kepada Nalarmedia, Rabu (15 Mei 2024).
“Pemkab Bone harus peka. Ada utang dan itu harusnya dibayar. Kasihan kontraktor dan ASN, hak TPP dan pembayaran belum tahu kapan diselesaikan,” sambungnya.
Lanjut narasumber tersebut, dana yang dipakai TP PKK Kabupaten Bone sebanyak setengah miliar rupiah.
Menyikapi hal itu, Sekretaris 1 PKK Kabupaten Bone, Samsidar yang dikonfirmasi, membantah berangkatnya puluhan pengurus PKK Bone ke Surakarta dengan total anggaran Rp500 juta.
“Rp500 juta itu tidak benar. Untuk operasional TP PKK Bone selama tahun 2024 mendapat dana hibah APBD Rp400 juta sesuai rencana kerja,” ungkap Samsidar, kepada Nalarmedia, Rabu (15 Mei 2024).
Lanjut Samsidar, lawatan pengurus PKK Bone ke Surakarta, untuk mengikuti serangkaian kegiatan yang dilaksanakan mulai 14 Mei hingga 17 Mei 2024.
“Ini bukan jalan-jalan. Jelas agenda kegiatannya,” kata Samsidar.
Lebih jauh, Samsidar menjelaskan, total pengurus PKK Bone yang berangkat sebanyak 30 orang.
“Pembiayaan 9 orang oleh dana hibah kepada PKK. Selebihnya biaya sendiri, ckck. Untuk menyemarakkan,” sebut Samsidar.
Pengurus PKK Bone ke Surakarta, kata Samsidar untuk mengikuti Peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-52 dan Jambore Nasional Kader PKK tahun 2024.
Total Rp400 juta dana hibah yang diterima TP PKK Bone untuk pemanfaatan selama 1 tahun, mulai dari keperluan ATK, makan minum, makan tamu, perjalanan dinas, perjalanan dinas kecamatan, hingga dukungan terhadap inovasi kampung PKK.
“Kehadiran TP PKK Bone mendorong apa yang menjadi kinerja Pemprov Sulsel dan Pemkab Bone, seperti upaya menekan inflasi, intervensi gizi buruk dan stunting, demikian Kampung PKK,” papar Samsidar. (red)