Berita  

CSR KALLA Gelar Penyulaman 10 Ribu Bibit, Kontribusi Penanganan Perubahan Iklim

CSR KALLA melakukan penyulaman 10 ribu bibit mangrove hingga awal 2024. (ist)
banner 325x300

MAKASSAR, NALARMEDIA — CSR KALLA melakukan penyulaman 10 ribu bibit mangrove hingga awal 2024. Wujud menjaga keberlangsungan program CSR penanaman mangrove.

Ini digelar dalam upaya untuk menjaga dan memastikan bibit mangrove tumbuh dengan baik.

banner 728x90

Pada 2022 lalu, CSR KALLA sukses menggelar penanaman 32 ribu mangrove di Kepiting Tambak Kelurahan Tekolabbua, Kecamatan Pangkajee, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan menyambut HUT ke 70 tahun KALLA.

Program CSR ini sepenuhnya melibatkan masyarakat di Kelurahan Tekolabbua melalui kelompok tani nelayan sejahtera sebagai pelaksana program, mulai dari kegiatan pembibitan, penanaman dan pemeliharaan tanaman mangrove.

Selain penyulaman 10 ribu bibit, KALLA juga melakukan pembangunan pondok kerja pembibitan serta perbaikan lokasi pembibitan mangrove yang diharapkan anggota kelompok tani lebih nyaman dalam bekerja dan fungi pembibitan menjadi maksimal yaitu produksi bibit mangrove mencapai 100 ribu bibit per tahun.

Setelah memasuki tahun ke-5 program pada periode 2027, hasil penanaman dari tahun ke-1 sampai ke-3 tanaman mangrove telah mampu survive dan bertahan hidup dari kondisi iklim dan diharapkan berkontribusi pada perlindungan ekosistem pantai dari abrasi dan tentunya mendukung mata pencaharian warga berupa tambak udang dan kerang.

Tanaman mangrove ini sangat bermanfaat bagi ekosistem karena dapat menyerap karbon lima kali lebih besar dari tanaman lain memiliki keterkaitan erat terhadap perubahan iklim. Keberadaan mangrove yang sehat di kawasan pesisir juga dapat meningkatkan resiliensi masyarakat pesisir terhadap perubahan iklim dan meminimalisir dampak bencana alam, seperti tsunami, badai dan gelombang (fungsi adaptasi).

Mangrove turut serta dalam mengendalikan perubahan iklim dengan berperan sebagai paru-paru dunia melalui penyerapan dan penyimpanan karbon biru (fungsi mitigasi)

Hutan mangrove juga berpotensi menjadi aset penting dalam penurunan emisi gas rumah kaca. Sehingga upaya perlindungan mangrove sebagai ekosistem blue carbon tidak hanya dikaitkan dengan pengurangan emisi dan peningkatan simpanan karbon (carbon benefit) tetapi juga pelestarian mangrove yang sehat yang memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat (non carbon benefit).

Rafiquah Djamil, selaku Corporate Social Responsibility Department Head KALLA menjelaskan bahwa KALLA senantiasa memberikan kontribusi dalam membangun ekosistem mangrove yang akan memberikan banyak dampak positif bagi masyarakat sekitar, mulai dari segi pendapatan ekonomi, pendidikan, kesehatan dan kondisi tempat bekerja hingga mencegah abrasi dan erosi pantai.

Dia berharap dengan program penanaman mangrove seluas 10 – 15 hektare ini bisa mendapatkan dukungan dari semua stakeholder untuk menjaga keberlanjutan program dan kebermanfaatan program bagi masyarakat dan lingkungan,” ujarnya

Program CSR penanaman mangrove ini diharapkan bisa meningkatkan penghasilan masyarakat dari hasil produksi kerang dan tambak warga yang terlindungi dari abrasi pantai.

Selain itu program ini juga sebagai tempat belajar masyarakat khususnya kelompok tani dalam pengelolaan sumber daya alam yang berwawasan lingkungan, serta meningkatkan ketersediaan karang untuk melindungi abrasi tambak warga. (rls/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *