BONE, NALARMEDIA — SMP Islam Athirah Bone bertengger di puncak capaian AKM Literasi Nasional di angka 100 persen.
Setelah sukses dengan program literasi tersebut, kini sekolah di bawah naungan Kalla Group tersebut mulai mengembangkan kompetensi berbahasa siswa-siswinya.
Tidak hanya siswa saja, Program English Day ini juga menyasar guru dan karyawan untuk aktif berbahasa Inggris sekali dalam sepekan.
Misalnya Kamis (1 Februari 2024), pagi tadi sekitar pukul 07.30 Wita, seluruh siswa berkumpul di depan layar monitor yang ada di depan ruang guru SMP Islam Athirah Bone.
Segelintir siswa tampak sibuk menyalin materi di papan kecil. Tidak lama kemudian, Sir Fikar begitu, ia dipanggil, mulai menyampaikan beberapa materi percakapan sederhana dalam bahasa Inggris.
Seluruh siswa tampak khidmat menyimak beberapa penjelasan terkait penggunaan bahasa Inggris aktif.
Contoh-contoh percakapan pun ditayangkan di monitor seukuran 50 inchi tersebut.
Tidak lama kemudian sebuah sirine panjang berbunyi. Sebuah tanda yang mengisyaratkan bahwa seluruh warga SMP Islam Athirah mulai untuk beralih bahasa, dari bahasa Indonesi ke bahasa Inggris.
Mutlak seluruh warga diwajibkan untuk menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar komunikasi pada hari ini, Kamis (1 Februari 2024).
Program English Day dimulai sejak pukul 08.00 – 15.00 Wita saat pembelajaran sekolah berakhir.
Segala bentuk interaksi dan layanan di SMP Islam Athirah wajib menggunakan bahasa Inggris.
Zulfikar Wibisono sebagai salah satu guru bahasa Inggris yang bertugas mengeksekusi program ini mengaku bahwa sebuah tantangan yang berat namun bukan mustahil untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris warga Athirah Bone.
Menurutnya hal itu dapat terwujud bila seluruh stake holder sekolah saling mendukung satu sama lain untuk mewujudkan kompetensi berbahasa asing yang mumpuni dan dapat dijadikan salah satu jaminan mutu siswa.
Tidak hanya siswa, SMP Islam Athirah Bone pun menyiapkan beberapa program pendukung untuk guru agar juga dapat mengawal program english daya, diantaranya adalah kursus offline di setiap hari senin, serta kursus online yang digelar di akhir pekan dengan menjalin kemitraan dengan salah satu lembaga kursus bahasa Inggris yang ada di kota Makassar.
“Kita berupaya agar selain siswa, guru juga wajib memiliki kompetensi bahasa Inggris yang baik. Apalagi kompetensi bahasa asing ini kan menjadi salah satu penilaian rapor kinerja guru. Selain itu, tentu guru yang punya kompetensi bahasa asing tentunya juga bisa mengawal suksesnya program English Day ini,” ungkap Nuraeni, S.Pd.,Gr., Kepala SMP Islam Athirah Bone. (rls/red)