SINJAI, NALARMEDIA — Berbagai layanan dan kemudahan akses kesehatan dihadirkan oleh BPJS Kesehatan agar seluruh peserta JKN dapat merasakan manfaat yang optimal.
Hal ini dibuktikan Akbar Rajuni (38), seorang wiraswasta yang terdaftar pada segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau peserta mandiri.
Ia menyampaikan bahwa dirinya merupakan salah satu peserta yang benar-benar merasakan manfaat dari Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Selama kurang lebih dua tahun terakhir, Akbar rutin menjalani prosedur hemodialisa akibat kondisi ginjalnya yang sudah tidak berfungsi secara normal.
Di tengah kesibukannya sebagai seorang wiraswasta, Akbar terus berjuang melawan penyakitnya dengan tetap mengandalkan layanan kesehatan melalui Program JKN.
”Program JKN benar-benar telah hadir untuk memberikan manfaat yang sangat berarti dalam hidup saya,” ungkap Akbar, Rabu (23 Juli 2025).
Awalnya, kondisi tubuh Akbar mulai menunjukkan penurunan, kerap merasa lemas dan tidak fit, bahkan sempat tidak sadarkan diri.
Kondisi tersebut mendorongnya untuk segera memeriksakan diri ke Puskesmas Balangnipa.
Oleh dokter, Akbar kemudian dirujuk ke RSUD Sinjai karena membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut.
Di rumah sakit tersebut, ia diduga mengalami gangguan fungsi ginjal yang serius.
“Saya dirawat di RSUD Sinjai dan mendapat penanganan awal yang sangat baik. Tidak ada kendala dalam pelayanan, semua proses berjalan lancar dan mudah. Pihak rumah sakit juga sigap memberikan rujukan ke Rumah Sakit Faisal di Kota Makassar untuk pemeriksaan lanjutan,” tutur Akbar saat ditemui di RSUD Tenriawaru Bone, tempat ia kini menjalani terapi hemodialisa secara rutin.
Menurutnya, pelayanan yang baik tidak hanya didapat karena fasilitas kesehatan yang memadai, tetapi juga karena para tenaga medis yang berkompeten.
Akbar menjelaskan bahwa satu tahun sebelum kondisi kritis itu terjadi, ia sebenarnya sudah mulai merasakan gejala seperti hipertensi dan pembengkakan di bagian kaki.
Gejala tersebut sempat diabaikan karena dianggap sebagai kelelahan biasa.
“Saya belajar dari pengalaman, penting sekali bagi kita menyampaikan riwayat kesehatan secara jujur dan lengkap kepada dokter, itu sangat membantu proses diagnosis dan penanganan. Saya sangat bersyukur menjadi peserta JKN karena semuanya ditanggung, termasuk tindakan medis dan hemodialisa yang rutin saya jalani sekarang,” tambahnya.
Akbar juga mengungkapkan rasa bangganya karena telah memilih menjadi peserta mandiri.
Ia meyakini bahwa selama seseorang masih mampu untuk membayar iuran sendiri, maka sebaiknya tetap berkontribusi dengan membayar iuran mandiri.
Ia juga menyadari bahwa skema bantuan pemerintah, yang dikenal sebagai segmen Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI JK) maupun PBPU Pemda yang dibiayai Pemerintah Daerah, diperuntukkan bagi masyarakat yang betul-betul membutuhkan uluran tangan negara.
“Saya merasa berkontribusi aktif dalam menjaga sistem ini tetap berjalan. Jika kita mampu, ya kita ikut membantu dengan menjadi peserta mandiri. Ini juga bentuk kontribusi sebagai masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Watampone, Indira Azis Rumalutur, menyampaikan apresiasi terhadap kesadaran dan keteguhan peserta JKN seperti Akbar Rajuni.
Menurutnya, peserta yang memahami pentingnya gotong royong dalam Program JKN merupakan penopang pilar utama dalam menjaga keberlangsungan program ini.
“Akbar merupakan salah satu sosok inspiratif dalam perjuangan untuk tetap sehat dengan Program JKN. Hal tersebut dapat menjadi contoh bagaimana Program JKN telah memberikan manfaat besar bagi masyarakat.
Ia adalah sosok inspiratif yang bukan hanya menjalani pengobatan secara disiplin, tetapi juga turut mendukung keberlangsungan program ini dengan menjadi peserta JKN segmen mandiri,” jelas Indira.
Indira menambahkan bahwa BPJS Kesehatan terus mendorong transformasi mutu layanan melalui berbagai inovasi, mulai dari integrasi sistem antrean online, kemudahan rujukan digital, hingga pelayanan tanpa tambahan berkas.
Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh peserta JKN dapat mengakses pelayanan kesehatan dengan lebih praktis, cepat, dan transparan.
“Dengan JKN, pasien tidak lagi terbebani secara finansial. Fokus mereka bisa diarahkan sepenuhnya untuk proses penyembuhan dan pemulihan. Kami akan terus memperkuat koordinasi dengan fasilitas kesehatan agar layanan yang diberikan semakin optimal,” tutupnya. (ADV)