Simulasi Fetih Kupasi, Pemanah Bugis Gelar Latber di Pinrang

Puluhan pemanah tradisional yang tergabung dalam Perkumpulan Pemanah Bugis (Kunais) menggelar Simulasi 'Conquest Cup Fetih Kupasi' yang digelar bertajuk latihan bersama (Latber), diikuti 70 pemanah tradisional yang berasal dari sejumlah kota, Ahad (28 Januari 2024). (ist)
banner 325x300

PINRANG, NALARMEDIA — Puluhan pemanah tradisional yang tergabung dalam Perkumpulan Pemanah Bugis (Kunais) menggelar Simulasi ‘Conquest Cup Fetih Kupasi’ yang digelar di Instanbul Turki, Mei 2024 mendatang.

Simulasi tersebut bertajuk latihan bersama (Latber), yang diikuti 70 pemanah tradisional yang berasal dari sejumlah kota di Bone, Soppeng, Wajo, Sidrap, Enrekang, Barru, Pangkep dan Palopo, di Lasinrang Stable, Darul Huffadz Warruma Pinrang, Ahad (28 Januari 2024).

banner 728x90

Sementara jenis alat panahan, jarak tembak dan model target sasaran panahan hingga aturan lomba mengikuti Fetih Kupasi sehingga ‘feel’ lomba panahan tersebut dapat dirasakan oleh pemanah Bugis.

Ketua Kunais, Aqsa Amiruddin mengatakan fokusnya pada olahraga panahan tradisional yang biasa disebut Horsebow, karena umumnya alat panah tersebut digunakan sambil menunggang kuda.

“Utamanya untuk memperkuat silaturahmi, dan mengasah ketrampilan dan ketepatan dalam memanah, dan tidak lama lagi event Fetih Kupasi, dan Insya Allah pemanah dari Kunais ada satu orang yang akan ikut lomba di Turki,” kata Aqsa yang berasal dari Soppeng.

Dia menambahkan saat ini panahan tradisional berupaya menyeragamkan aturan dan peralatan lomba panahan sesuai yang dilombakan di Turki tersebut, sehingga diharapkan pemanah tradisional Indonesia dapat bersaing di kancah Internasional.

Pada latber tersebut dilombakan devisi Ground jarak 50m, Fast Shoot dan bimbingan berkuda bagi pemanah.

Sekadar diketahui, ‘Conquest Cup Fetih Kupasi’ tahun ini digelar di Instanbul Turki, Mei 2024 mendatang.

Conquest Cup Fetih Kupasi adalah turnamen panahan level dunia yang digelar di Turki sebagai bentuk peringatan pembebasan Konstantinopel oleh Sultan Mehmed 2 alias Sultan Muhammad Al Fatih tiap Mei.

Dari catatan sejarah, setelah 53 hari dikepung, Konstantinopel akhirnya jatuh pada 29 Mei 1453, menandai runtuhnya kekuasaan Bizantium pada abad pertengahan.

Setelah penaklukan oleh Sultan Mehmed 2 Konstantinopel dijadikan ibu kota dinasti Ottoman menggantikan Adrianople.

Memperingati momen tersebut Archer fundation Ockular Vakfi Instanbul Turkiye menggelar Conquest Cup Fetih Kupasi tiap tahun di akhir bulan Mei yang diikuti pemanah tradisional dari berbagai penjuru dunia. (Waris Hasrat/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *