SMA Kristen Gamaliel Terapkan Konsep Belajar Live In, Berikut Deretan Manfaatnya

banner 325x300

TORAJA, NALARMEDIA — Pelajar kelas XII SMA Kristen Gamaliel gelar kegiatan Live In di Dusun Karappa’, Lembang Palesan, Kabupaten Tana Toraja, mulai 30 Januari hingga 5 Februari 2024.

Gelaran ini merupakan salah satu proses belajar untuk membangun kesan sepanjang hayat pelajar dengan konsep belajar untuk hidup bersama (learning to live together).

banner 728x90

Proses ini merupakan aspek ke empat pilar pendidikan. Dimana siswa hidup berbaur dengan masyarakat dan orang tua (induk semang).

Kepala SMA Kristen Gamaliel, Yohanis Suppu menjelaskan, pelajar merasakan hadirnya keluarga baru, pengalaman baru.

Terlihat ada kesedihan di raut wajah pelajar karena harus berpisah dengan orang tua asuh dan banyak hal bermakna lainnya.

“Beberapa poin refleksi dari kegiatan ini, mulai dari murid menjadi bagian dari masyarakat yang berbeda (suku, pekerjaan, adat istiadat dan kebudayaan). Murid menjadi anggota keluarga yang baru dengan orang tua asuh (induk semang) di lokasi live in,” papar Yohanis, Senin (12 Februari 2024).

Melalui kegiatan ini pula, lanjut Yohanis, pelajar mengalami dinamika kehidupan masyarakat pedesaan yang 180 persen berbeda dengan dinamika keseharian.

“Pelajar mengalami dan beradaptasi dengan lingkungan sosial dan lingkungan alam. Kemudian menumbuhkan rasa simpati dan empati, serta menumbuhkan jiwa kemandirian dan tanggungjawab melalui keterpisahan sementara dengan orang tua,” ungkap Yohanis.

Tidak hanya itu, proses pembelajaran ini, diakui Yohanis mendorong pelajar menghargai dan bersyukur serta menghidupi perbedaan yang merupakan anugerah Tuhan yang luar biasa.

Selain mengikuti aktivitas orang tua (induk semang), kata Yohanis, siswa juga secara kolektif melaksanakan kegiatan mengajar untuk siswa SD dan SMP yang didampingi oleh guru dari SMA Gamaliel.

Lalu, siswa juga belajar membuat kue tradisional khas daerah bersama masyarakat setempat.

“Memberikan pelatihan teknologi bagi remaja serta melaksanakan seminar budaya, pengembangan karakter dan pendidikan bagi masyarakat, dan berbagai aktivitas lainnya yang sangat bermanfaat,” kunci Yohanis. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *