Munafri Salurkan 800 Ton Beras Untuk Warga Kota Makassar

banner 325x300

Nalarmedia.id, Makassar — Sebanyak 800 ton beras disalurkan Pemerintah Kota Makassar. Ratusan ton beras tersebut merupakan bantuan pangan dari pemerintah pusat melalui Perum Bulog.

 

banner 728x90

Total alokasi bantuan tersebut diberikan kepada 40.727 penerima manfaat untuk warga Kota Makassar. Penyaluran ini dipusatkan di Kelurahan Daya, Kecamatan Biringkanaya, Selasa (22/7/2025).

 

Walikota Makassar, Munafri Arifuddin merincikan bantuan ini bisa membantu masyarakat untuk kebutuhan konsumsi selama 2 hingga 3 bulan kedepannya.

“Disini tercatat sebanyak 274 penerima bantuan menerima total 5.480 kilogram beras, dengan masing-masing keluarga memperoleh 20 kilogram beras untuk dua bulan — setara dengan 10 kilogram per bulan,” rinci Munafri.

Ia menyampaikan, bantuan pangan ini diharapkan mampu meringankan beban masyarakat di tengah fluktuasi harga kebutuhan pokok. Ia juga menekankan pentingnya akurasi data dalam penyaluran bantuan.

Seluruh data penerima diambil dari Kementerian Sosial dan telah melalui proses verifikasi yang ketat.

“Kami juga menerapkan sistem double check di lapangan untuk memastikan bantuan benar-benar sampai ke yang berhak,” terang Munafri.

Pemkot Makassar berkomitmen untuk terus mengawal distribusi bantuan agar berjalan lancar dan merata. Munafri juga mengapresiasi sinergi antara pemerintah pusat, Bulog, dan jajaran Pemkot yang terus berupaya menjamin ketahanan pangan warga Makassar secara berkelanjutan.

Kualitas beras yang disalurkan juga menjadi perhatian. Munafri memastikan bahwa beras yang dibagikan merupakan jenis dengan kualitas baik yang telah melalui seleksi dari Bulog.

“Penyaluran bantuan ini sangat membantu masyarakat, terutama dalam mengurangi pengeluaran rumah tangga untuk kebutuhan pangan,” tambahnya.

Munafri menegaskan pentingnya validasi data penerima manfaat sebagai langkah utama dalam memastikan bantuan benar-benar diterima oleh warga yang membutuhkan.

Ia menegaskan bahwa data penerima bantuan berasal dari data nasional yang telah melalui proses verifikasi ketat. Data ini benar-benar datang dari kementerian, data tunggal yang sangat valid.

“Data ini harus tervalidasi agar tidak menjadi perbincangan atau menimbulkan kecurigaan,” ujar Munafri.

Terkait dampak dari penyaluran beras ini, Munafri menyebut bantuan tersebut menjadi bentuk substitusi atas pengeluaran rutin masyarakat.

Tentu ini sangat berguna. Artinya, setiap bulan masyarakat bisa mengalihkan uang yang biasanya dipakai untuk beli beras ke kebutuhan lainnya.

Menurut Munafri, kehadiran bantuan pangan ini juga membantu menjaga daya beli masyarakat.

“Ini bentuk intervensi pemerintah yang kita harapkan, supaya daya beli tetap terjaga. Sehingga uang yang dimiliki masyarakat bisa dipakai untuk kebutuhan lain,” tutupnya. (*ADR) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *