WAJO, NALARMEDIA — BPJS Kesehatan selaku Pihak yang berwenang dalam penyelenggara Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) senantiasa berupaya memastikan seluruh masyarakat Indonesia memperoleh perlindungan kesehatan yang merata dan berkualitas.
Upaya ini tidak hanya dirasakan oleh masyarakat yang ditanggung oleh pemerintah, tetapi juga oleh para pekerja di berbagai sektor, termasuk sektor swasta.
Melalui kepesertaan JKN, para pekerja kini dapat merasakan manfaat nyata dari perlindungan kesehatan yang diselenggarakan secara gotong royong oleh negara.
Salah satu penerima manfaat Program JKN adalah Rahyuna (39), seorang karyawan swasta yang bekerja di salah satu perusahaan penyedia bahan bakar di wilayah Kabupaten Wajo.
Rahyuna yang menjabat sebagai staf administrasi dan personalia di perusahaan tersebut terdaftar sebagai peserta JKN segmen Pekerja Penerima Upah Badan Usaha (PPU BU) melalui tempat ia bekerja.
Ia mengaku bersyukur karena memiliki JKN sebagai penjamin kesehatannya dan rekan kerjanya.
“Sebagai pekerja, kami tentu ingin memiliki jaminan kesehatan yang pasti. Dengan adanya JKN, saya merasa tenang. Program ini benar-benar sangat bermanfaat, bukan hanya bagi saya tetapi juga bagi seluruh pegawai di perusahaan kami,” ungkap Rahyuna saat melaksanakan Rekonsiliasi di Kantor BPJS Kesehatan Kabupaten Wajo, Rabu (16 Oktober 2025).
Lebih lanjut, Rahyuna menyampaikan bahwa rekannya di kantor juga merasakan manfaat Program JKN.
Salah satu pengalamannya yang membuat Rahyuna semakin yakin dengan JKN adalah ketika istri rekannya melahirkan dengan menggunakan JKN.
Proses persalinan secara operasi sesar berjalan lancar tanpa kendala, dan seluruh biayanya ditanggung penuh oleh JKN.
“Rekan kerja saya waktu itu sangat terbantu. Ia mengatakan, dari awal proses hingga selesai persalinan, semuanya berjalan baik. Pelayanan yang diberikan di rumah sakit lamaddukelleng sangat bagus dan profesional, bahkan ia tidak mengeluarkan biaya sedikit pun,” tambah Rahyuna.
Menurutnya, pengalaman tersebut membuat pegawainya merasa bangga sebagai peserta JKN karena dapat menikmati pelayanan kesehatan yang setara dan berkualitas tanpa harus khawatir dengan tamabahan biayalagi .
Tak hanya dari sisi manfaat layanan kesehatan, Rahyuna juga menyampaikan kesan pelayanan BPJS Kesehatan yang dinilai baik.
Ia mengaku kerap berinteraksi dengan Duta BPJS Kesehatan ketika mengurus administrasi kepesertaan pegawai maupun keluarga pegawai di perusahaannya.
Menurutnya, pelayanan yang diberikan sangat ramah, tanggap, dan informatif.
“Saya sering berkonsultasi dengan Duta BPJS Kesehatan, baik terkait iuran, pendaftaran, maupun pembaruan data pegawai. Setiap kali bertanya, selalu dijawab dengan ramah dan cepat. Saya sangat mengapresiasi pelayanan mereka karena semua terasa mudah dan efisien,” jelas Rahyuna.
Ia berharap, ke depan BPJS Kesehatan terus menjaga dan meningkatkan kualitas layanan serta memperluas cakupan kepesertaan agar semakin banyak masyarakat yang bisa merasakan manfaat dari Program JKN.
“Harapan saya, BPJS Kesehatan dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi seluruh masyarakat Indonesia. Karena bagi kami, memiliki jaminan kesehatan seperti ini adalah hal yang sangat berharga,” tutup Rahyuna.
Menanggapi hal tersebut, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Watampone, Indira Azis Rumalutur, menyampaikan apresiasi terhadap kepercayaan masyarakat, khususnya para pekerja di sektor swasta yang telah menjadi peserta JKN.
Ia menyebut, kepesertaan pekerja PPU BU merupakan salah satu upaya strategis dalam memastikan seluruh tenaga kerja di Indonesia mendapatkan perlindungan kesehatan yang layak.
“Kami sangat mengapresiasi dukungan dari para perusahaan yang telah mendaftarkan karyawannya sebagai peserta JKN. Ini menjadi bentuk tanggung jawab sosial dan kepedulian terhadap kesejahteraan pekerja. BPJS Kesehatan akan terus berkomitmen memberikan pelayanan terbaik agar seluruh peserta merasa terlindungi,” tutur Indira.
Indira juga menambahkan bahwa BPJS Kesehatan senantiasa melakukan berbagai inovasi layanan untuk mempermudah peserta dalam mengakses informasi dan fasilitas kesehatan, baik secara tatap muka maupun melalui kanal digital.
”Inovasi menjadi bagian dari transformasi mutu layanan yang terus diupayakan agar peserta dapat merasakan pengalaman berobat yang mudah, cepat, dan setara,” pungkasnya. (ADV)
